30 July 2006

Natuna 30 Juli 06


1 Agustus Urus KTP Dan KK di Dispendukcapil Natuna

Ranai Mk, Mulai tanggal 1 Agustus 2006 penandatanganan (Kartu Tanda Penduduk)KTP dan( Kartu Keluarga) KK tidak lagi dilakukan oleh camat tetapi dilakukan oleh Kadisdukcapil Natuna atas nama Bupati Natuna. Mekanisme yang lebih populer dengan nam SIAK ini dikabupaten Natuna sementara akan segera diberlakukan di tiga kecamatan yakni kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, dan Pulau Tiga. Jadi masyarakat yang tinggal di wilayah ketiga kecamatan tersebut sejak tanggal 1 agustus sudah bisa mulai mengurus KTP dan KK di kantor Dispendukcapil Natuna yang terletak di kantor bupati lama jalan Wan Moh Benteng Ranai.

Kadispendukcapil Natuna Jufri Gafar S.H menjelaskan SIAK akan dilakukan ditoiga kecamatan sesuai Surat Keputusan Bupati Natuna no 87 Tahun 2006 yang ditetapkan tanggal 31 Mei . Peraturan ini merupakan tindak lanjut surat Mendagri no 470/2166/SJ tanggal 25 Agustus 2005 dan surat Gubernur Kepri no 0669/UM/X/2005 tentang tindak lanjut hasil raker regional administrasi kependudukan.
Dalam SK Bupati Natuna yang ditandatangani Bupati Natuna Drs Daeng Rusnadi ini memutuskan pelimpahan kewenangan penerbitan dan penandatanganan KTP dan KK dan petunjuk teknis penerbitan KK dan KTP di Dispendukcapil.
Dalam SK ini juga dijelaskan bahwa kecamatan Bunguran Barat, Bunguran Timur dan Pulau Tiga penerbitan dan penandatangan KTP dan KK dilakukan oleh Dispendukcapil atau pejabat yang ditunjuk atas nama Bupati Natuna, dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2005.
Sementara untuk 9 kecamatan yang lain yakni Kecamatan Siantan, Jemaja, Palmatak,Midai,Serasan,Subi, Pulau laut, dan Bunguran Utara penerbitan dab penandatangan KTP dan KK masih tetap dilakukan oleh Camatnatas nama Bupati Natuna.
Jufri Gafar juga menjelaskan bahwa untuk menerapkan SIAK dikabupaten Natuna memang tidak semudah di daerah lainnya karena kondisi geografis 9 kecamatan di Natuna terpisah oleh lautan yang luas, sementara transportasi minim dan mahal biayanya. selaiunitu sarana dan prasarana seperti komputer dan jaringan listrik juga menjadi kendala Utama.
Untuk itu penerapan SK Bupati no 87 ini merupakan uji coba sistim SIAK di tiga kecamatan yang letak georafisnya berdekatan dan memungkinkan untuk di jangkau.
Dispendukcapil Sabtu (29/07) melaksanakan sosialisasi SK bupati dan mekanisme baru pengurusan KTP dan KK ini kepada sejumlah tokoh masyarakat, RT, RW, Lurah dan Kepala desa sekecamatan Bunguran Timur.
///////// Van////////////////


80 Persen Organisasi di Natuna Tak Miliki Sekretariat

Ranai Mk, Hasil monitoring Badan Kesatuan Bangsa (Bakesbang) Natuna di 9 kecamatan di kabupaten Natuna yakni Kecamatan Pulau laut, Subi, Serasan, Midai, Jemaja, Siantan, Palmatak, Bunguran Barat dan Bunguran Timur ditemukan 80 Persen Organisasi belum memiliki sekretariat sendiri, 60 persen organisasi belum memasang plang papan nama,70 persen organisasibelum memiliki kelengkapan sekretariat.
Untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan pengurus parpol, ormas dan LSM serta meningkatkan tangung jawabnya dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara Bakesbang Natuna mengelar acara Pembinaan manajemen organisasi Parpol dan Ormas sekabupaten Natuna yang diikuti seluruh pimpinan dan pengurus parpol, LSM, dan Ormas sekabupetn Natuna di gedung Calkrawala Lanud Ranai.
Acara yang berlangsung sehari pada hari minggu (30/07)dibuka secara resmi oleh Bupati Natuna Drs Daeng Rusnadi disaksikan Muspida Natuna, Pimpinan DPRD,Sekdakap dan Wabup Natuna. Narasumber acara ini adalah Dirjen Bakesbang Depdagri Sudarsono dan Kepala Bakesbang Propinsi Kepri.
Bupati Natuna dalam sambutannya mengingatkan kepada peserta bahwa acara ini dalam rangka menambah wawasan seluruh tokoh politik dan ormas di Natuna, baik ketua maupun pengurus. Bupati juga mengingatkan LSM yang belum memiliki kantor untuk segera mencari kantor, yang belum punya anggaran dasar segera membuat anggaran dasar, yang belum punya pengurus juga segera membentuk kepengurusan dan yang belum mendaftar ke Bakebang Natuna segera mendaftar. Kelengkapan ini harus segera dilengkapai untuk kemudahan parpol dan ormas itu sendiri.
Daeng Rusnadi mencontohkan ormas seperti persatuan pemburu babi, pencari gaharu misalnya tujuan ormas ini baik meskipun kelengkapan organisasinya belum lengkap untuk itu diharapkan segera melengkapinya.
Daeng Rusnadi juga kembali menyinggung 4 penyakit bangsa Indonesia yang diungkapkan Imam prasojo yakni penyakit doble standar ( Munafik), cenderung tidak bertangung jawab, terpana dengan masa lampau tak mau menatap masa depan, cenderung feodal minta dilayani dan kurang mau melayani, ditambah bangsa ini gampang percaya, gampang kagetan, gampang puas, gampang lupa.
untuk itu Daeng mengajak semua peserta untuk bersama-sama membangun Natuna dengan 5 syarat, yaitu 2 Sdan 3 I, dua S yang dimaksud adalah SDM, dan SDA sedangkan 3 I adalah Infrastruktur, Investasi dan Institusi. daeng mencontohkan negara Singapur bisa maju karena SDM-nya kuat, meski tak punya SDA. Sementara Bangsa indonesia khususnya masyarakat Natuna mempunya SDA batu granit tetapi tak bisa membuat harga batu mahal, Natuna punya Gas Bumi tapi tak bisa megolahnya.
"Meskipun Natuna diberikan kebebasan untuk mengelola , kita tak akan mamapun dan siap, karena kita tak punya SDM yang kuat dan mampu dibidang itu." uajarnya.
Infrastuktur Natuna juga belum menunjang, energi, transpotrtasi, telekomiunikasi, dan air bersih belum mencukupi.
Untuk itu Daeng Rusnadi mengajak parpol dan ormas menyatukan visi dan misi untuk membangun Natuna.
Maka Daeng Rusnadi juga mengingatkan kepada seluruh peseryta bahwa penataran ini merupakan invetasi karena pembanguan Natuna juga perlku didukung oleh Institusi yang kuat, termasuk institusi ormas dan parpol.
"Ormas, LSM, dan Parpol ini tak jauh beda dari sebuah perusahaan, perusahaan akan maju jika punya modal yang kuat, manajemen yang kuat dan marketing yang kuat" terang Daeng.
Ada satu anggota masyarakat yang punya KTA hingga lima parpol ini menunjukkan kurangnya manjemen, untuk itu daeng mengajak semua peserta bersama-sama untyuk bisa menjadi
pemimpin yang baik di lokal masing-masing, pemimpin parpol, ormas, dan LSM,.
"Pemimpin harus jadi tokoh panutan bagi anggota dan masyarakat sekitarnya, pemimpin juga harus bisa mejadi guru, kalau anak buah salah, jangan hanya bisa marah, tetapi harus memberitahukan ilmunya agar anak buah bisa belajar" Ingat Daeng.
Pemimpin menurut Daeng juga harus bisa menjadi komandan, berani memimpin, tegas dan benar. Komandan yang mampu memberikan perintah dengan argumentasi yang jelas dan bisa menghargai kinerja anak buah tidak hanya main perintah. Pemimpin harus bisa menjadi orang tua yang bisa memberikan kasih sayang, perhatian dan bisa bekerjasama dengan anak buahnya. pemimpoin juga harus memakai falsafah pohon pisang yakni kalau belum berbuah dan bertunas, pantang mati.
//////////// Van///////////////